Gempa tsunami


Tsunami merupakan salah satu bencana alam yang dahsyat yang diakibatkan oleh peristiwa tektonisme dibawah laut. Dengan mempelajari seismotektonik, kita dapat mempelajari karakteristik berbagai macam fenomena gempa bumi, salah satunya adalah gempabumi penyebab tsunami. Di zona subduksi, dikenal beraneka jenis gempa bumi yang dapat disebabkan oleh beragam faktor. Gempa di zona subduksi identik dengan penguncian yang menimbulkan akumulasi energi, sehingga terjadi sesar naik akibat bounce pack pada daerah gempa tersebut. Gempa tersebut sering disebut sebagai megathrust.

Apabila titik fokus gempa tersebut berada di wilayah laut yang dekat dengan daratan, gempa tersebut dapat menimbulkan potensi tsunami. Berdasarkan magnitudenya, potensi gempa bumi terhadap tsunami dapat digolongkan sebagai berikut (United States Geological Survei):

  • Magnitude di bawah 6.5 SR

Gempabumi kemungkinan kecil menyebabkan tsunami.

  • Magnitude di antara 6.5 dan 7.5 SR

Gempabumi ini tidak selalu menyebabkan tsunami yang destruktif. Akan tetapi, perubahan kecil terhadap ketinggian air laut dapat terdeteksi di sekitar area ini. Tsunami yang merusak dan menimbulkan korban jarang terjadi pada magnitude gempa ini. Walaupun begitu, gempa ini dapat menimbulkan efek sekunder seperti longsoran atau amblasan dasar laut.

  • Magnitude antara 7.6 dan 7.8

Gempa pada magnitude ini dapat menimbulkan tsunami yang destruktif di luar range magnitude, terutama di dekat episenter. Perubahan ketinggian air laut yang lebih signifikan dapat terdeteksi dengan jelas.

  • Magnitude 7.9 SR dan lebih besar

Tsunami lokal yang sangat destruktif dapat terjadi pada magnitude ini, bahkan di dalam range magnitude. Perubahan ketinggian air laut secara drastis dapat terjadi pada daerah yang lebih luas. Pada magnitude 9.0 SR, dampak sekunder lain dari gempabumi adalah munculnya gempabumi aftershock yang berkekuatan di bawah 7,5 SR.


© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search